Latest Post

LUPA?????

kita memang pelupa

Manusia memang makhluk pelupa. Diingatkan lupa, tidak diingatkan, apa lagi. Tapi adakalanya, lupa tidak melulu musibah. Karena terkadang, lupa bisa menjadi anugrah.
Dalam kehidupan keluarga, kata ‘lupa’ bukan hal aneh. Hampir tiap hari, kata itu kerap muncul dalam percakapan ringan. Bisa datang dari isteri, anak-anak, dan yang biasanya lebih sering juga datang dari pihak suami.
Suamilah yang umumnya selalu bilang lupa kalau ditanya soal tanggal kelahiran anak-anak mereka. Terlebih jika anak sudah berbilang di atas empat. Bahkan, yang lebih parah lagi, tidak jarang seorang ayah yang lupa siapa nama salah seorang anaknya. Terutama untuk nama anak yang di atas lima atau enam.
Hal tentang lupa inilah yang sering dirasakan Bu Neni terhadap suaminya. Kata lupa hampir menjadi langganan untuk diucapkan. Entah kenapa, suami Bu Neni menjadi begitu mudah lupa. Padahal, usianya masih tiga puluhan.
Pengalaman pertama dari lupa suami justru dialami Bu Neni sekitar sepekan setelah hari pernikahannya. Dan pengalaman lupa pertama itulah yang menyadarkan Bu Neni kalau suaminya bukan orang yang mudah ingatan.
Waktu itu, Bu Neni dan suami masih sibuk melakukan kunjungan ke sanak kerabat. Terutama keluarga Bu Neni dan suami yang tergolong lebih tua. Sudah menjadi tradisi dan juga ajaran Islam untuk bersilaturahim dan mengenalkan anggota keluarga baru kepada sanak kerabat yang lebih tua. Bisa om, tante, kakek, nenek, dan sebagainya.
Karena hujan tiba-tiba, motor yang ditumpangi Bu Neni dan suami pun langsung menepi ke tempat terdekat. Dan kebetulan, tempat itu sebuah rumah makan. Bu Neni pun sempat terkesima. “Waduh, suamiku mau ngajak makan di restoran?” Dan mereka pun langsung berteduh persis di depan beranda rumah makan. Tapi, suami Bu Neni tak juga mengajak masuk kedalam.
Menunggu reaksi yang tak kunjung datang, Bu Neni pun berinisiatif. “Mau makan, Mas?” ucap Bu Neni sambil menunjuk ke arah dalam rumah makan. “Oh iya, kita di depan rumah makan ya?” ucap suami Bu Neni yang sambil senyum langsung menggamit tangan Bu Neni untuk masuk.
Inilah pengalaman pertama Bu Neni makan bareng suami di luar rumah. Subhanallah, Bu Neni merasakan hal lain. Sebuah percepatan keakraban suami isteri yang jarang diperoleh kalau makan di rumah.
Setelah puas makan, tiba-tiba suami Bu Neni seperti teringat sesuatu. Tangannya seperti merogoh ke saku celana. “Astaghfirullah, dompetnya di mana, ya? Oh iya, ada di tas ranselku. Tapi, tasnya di mana ya?” ucap suami Bu Neni sambil masih merogoh beberapa saku celana dan bajunya.
“Apa tertinggal di rumah Om, ya Mas! Seingat saya, waktu kehujanan tadi, Mas nggak bawa tas!” timpal Bu Neni.
“Tunggu sebentar ya, Dek!” ucap suami Bu Neni sambil berdiri dan melangkah menuju motor yang ia parkir. Ia langsung memacu motornya menuju rumah Om yang kebetulan masih belum jauh. Syukurnya, hujan sudah reda sehingga suami Bu Neni bisa lebih cepat mengambil tas ransel yang tertinggal.
Lama Bu Neni menunggu. Seorang pelayan tiba-tiba menghampiri Bu Neni. “Maaf Bu, apa ada pesanan lagi?” ucap sang pelayan. Bu Neni agak gugup. “Tidak, saya masih nunggu suami saya keluar sebentar,” ucap Bu Neni sekenanya.
Suasana aneh mulai dirasakan Bu Neni ketika waktu menunggu sudah lebih dari satu jam. “Ada apa ya, dengan Masku? Kok lama banget, lokasinya kan cuma beberapa gang dari sini!” suara Bu Neni membatin.
Bu Neni pun mencoba melirik dompet di sakunya. Ia masih belum yakin apa isi dompetnya cukup buat bayar. “Ya Allah, kayaknya masih jauh dari cukup!” bisik Bu Neni setelah tahu pasti berapa jumlah isi dompetnya.
Tiba-tiba, Bu Neni menyadari sesuatu. “Lha, jaket suamiku kok gak dibawa, ya?” Tangan Bu Neni pun meraih jaket warna biru tua yang teronggok di bangku samping suaminya duduk. Ia berusaha merapikan jaket yang tak terlipat baik itu. Dan….
Sesuatu tersentuh di kantong jaket suami Bu Neni. Ia pun penasaran. Ketika dikeluarkan, Bu Neni mendapati sebuah dompet yang ia yakin milik suaminya. “Ya Allah, suamiku…suamiku!” ucap Bu Neni dalam hati.
Tiba-tiba, suami Bu Neni datang. Wajahnya masih menampakkan kebingungan. “Tas ranselnya ketemu, tapi dompetnya kok nggak ada, ya, Dek. Semua orang di rumah Om jadi repot ikut nyari!” ucap suami Bu Neni.
“Ini dompetnya, Mas. Di saku jaketmu!” ucap Bu Neni sambil menunjukkan dompet yang dicari suaminya. Melihat itu, wajah suami Bu Neni pun langsung segar. “Ya Allah, ternyata di jaket, ya!” ucapnya sambil membuka isi dompet.
Saat itu, Bu Neni merasakan sebuah pengalaman yang berakhir di dompet. Ia tersadar, betapa pelupanya sang suami. Tapi, Bu Neni mendapati hal lain dari perubahan wajah suaminya yang tiba-tiba. “Ada apa lagi, Mas?” ucap Bu Neni sambil mendekat ke arah suaminya.
“Aku baru ingat, kalau uangnya nggak aku taruh di dompet!” ucap suami Bu Neni dengan wajah yang tiba-tiba kembali kepada kebingungan. “Maksud Mas?” ucap Bu Neni ikut terbawa panik.
“Iya, tadi uang di dompet ini aku kasih ke seseorang. Tapi, aku lupa siapa dan kapan ya?” jelas suami Bu Neni. Kali ini, Bu Neni benar-benar dibuat linglung.
Dalam suasana panik itu, tiba-tiba seorang pelayan datang. “Maaf, Pak, Bu. Apa masih ada makanan atau minuman yang mau dipesan?” ucap sang pelayan begitu ramah.
“Sebenarnya sih cukup, Mbak!” ucap Bu Neni masih dalam keadaan gugup.
Sang pelayan pun bilang, “Oh baiklah. Jadi, jumlah yang harus dibayar sekian,” sambil sang pelayan menyodorkan rincian makanan dan harganya. “Dan ini kembaliannya, Bu!” suara pelayan yang tiba-tiba menyadarkan suami Bu Neni.
“Oh iya. Uangnya sudah aku kasih ke kasir!” ucap suami Bu Neni tiba-tiba. “Iya. Tadi waktu kamu mencari tempat duduk, aku langsung ke kasir ngasih duit. Aku pesan, kalau tagihannya sudah melebihi uangku, tolong diingatkan!” ucap suami Bu Neni sambil mengangguk-angguk karena mulai ingat semuanya.
Bu Neni terperangah. Baru kali itu, ia mengalami sebuah peristiwa lupa yang terjadi secara beruntun dalam waktu yang sama. Dan itu ia dapati dari orang yang baru Bu Neni kenal secara dalam, suaminya.
“Ya Allah, suamiku…suamiku….,” ucapnya dalam masih dalam hati.
 

CARA MELATIH ANAK UNTUK SEDEKAH

            Anak adalah titipan Allah yang sangat berharga. Kewajiban orang tua adalah mendidik anak sebaik-baiknya. Bagaimana cara melatih anak agar gemar sedekah? Mari sejenak kita renungi lirik lagu "Sedekah" by Opick berikut ini.
            “Alangkah indah… orang bersedekah…. dekat dengan Allah… dekat dengan surga…Tak kan berkurang… harta yang sedekah… Akan bertambah… akan bertambah…Oooooh… indahnya saling berbagi… Saling memberi… karena Allah…
”(Sedekah - Opick).
            Petikan tembang yang didendangkan Opick di atas cukup untuk mewakili nilai moral dan mulia dalam bersedekah. Sedekah adalah amalan yang bisa merubah perilaku yang melakukan dan juga kehidupan yang menerimanya. Sedekah bisa berdampak besar bagi kehidupan yang melakukannya, sikap empati, rasa menolong, positive thinking, ketulusan dan keikhlasan.
            Begitu banyak pelajaran yang telah kita berikan pada anak-anak kita, baik itu berupa perintah dan larangan, sikap dan moral, tentang hal yang baik dan buruk. Namun, seringkali pula kita dapati pelajaran tersebut tidak mampu menggerakkan mereka untuk bisa berubah, melakukannya dengan baik dan terus menerus. Mengapa?
            Perlu diketahui bahwa anak itu bersifat meniru dan melakukan apa yang dilihat dan dilakukan terutama oleh orangtua, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Sedekah adalah contohnya. Menganjurkan anak agar gemar berderma adalah sebuah sikap moral dan tindakan yang sangat terpuji, namun bukan sekedar wacana saja.
            Gemar bersedekah ini harus ditumbuhkan pada anak-anak kita sejak dini, sehingga akan berdampak bagi perkembangan mentalnya setelah dewasa nanti. Apalagi jika sikap tersebut dilandasi dengan ketulusan dan keikhlasan, tentu akan menjadikannya lebih bermakna. Karena hanya dengan keikhlasanlah segala amal akan diterima Allah SWT.
            Ketika anak-anak kita sudah senang dan cinta bersedekah, akan mudah bagi kita untuk menjelaskan dan menanamkan nilai-nilai pentingnya bersedekah di dalam agama, karena dia sudah melakukan dan merasakan sendiri (self experience) indahnya bersedekah. Betapa Allah SWT yang Maha Kaya memberi rezeki kepada semua makhluknya, bahkan semut yang kecil sekalipun. Memberi adalah sifat Mulia sang Pencipta, sungguh mulia manusia bila bisa memberi.
            “Orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan penerimanya), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan dan mereka tidak bersedih hati.” (Al-Baqarah: 262).
            Anak yang cinta sedekah, saat mereka dewasa akan memiliki sifat dan karakter yang baik. Bahkan saat mereka menjadi pimpinan, mereka akan menyejahterakan dan menjadi berkah bagi orang di sekitarnya. Ibarat menanam bunga, akan menumbuhkan keindahan dan keharuman bagi sekitarnya. Subhanallah.
Agar Sedekah Menjadi Mudah
            Begitu mudahnya mengajarkan anak-anak kita agar gemar sedekah, bila kita memberikan contoh teladan yang baik pada mereka antara lain:
            Menanamkan empati terhadap apa yang terjadi di lingkungan sehari-hari merupakan awal yang baik, mengunjungi rumah yatim piatu, melihat anak-anak jalanan dan anak-anak terlantar, mengunjungi panti jompo, bahkan mengajaknya berjalan berkeliling kota, saat menemukan pengemis ajarkan anak memberi dari tangan mungilnya langsung. Beri rasa bahagia dan kebanggaan bahwa dirinya bisa memberi dan menolong orang yang membutuhkan. Sungguh luar biasa bila hal ini terjadi. Selamanya anak kita akan ingat dan menyadari betapa indahnya bersedekah.
            Mengajarkan anak cinta sedekah adalah mengajarkan mereka sifat Allah SWT, Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Sehingga bila anak-anak kita bertanya tentang Allah SWT, kita bisa menjelaskannya dengan baik sifat-sifat yang dimiliki-Nya, sungguh indah bila kita memilikinya. Ketika kita mengajarkan anak-anak kita sedekah, bagai menanam Pohon Kebaikan yang subur, dahan dan rantingnya bercabang, bunga dan buahnya banyak, akarnya tertanan kuat dan menghujam ke tanah. Setiap sedekah yang kita berikan dengan ikhlas dan tulus berapa pun besarnya, apa pun bentuknya, akan kembali manfaatnya pada kita.
            Menularkan kepedulian dengan cara yang sederhana seperti berbagi kue dan meminjamkan mainan pada teman, melatih anak turut perduli pada sesama, melatih anak untuk tidak bakhil dan kikir. Bahkan kita juga dapat memberi pelajaran yang berharga pada anak-anak kita bahwa bila kita tidak cinta sedekah, maka kita akan memiliki sifat bakhil dan kikir yang merupakan sifat syetan. Bakhil dan Kikir tidak membuat seseorang menjadi kaya, karena apa yang kita dapat dan miliki adalah pemberian dan milik Allah SWT yang Maha Kaya, sehingga sedekah dapat memberi kita lebih kaya.
            Ajarkan untuk memberi tanpa pamrih (mengharap balasan/pujian) dan hindari anak berpikir negatif perlu dan tidaknya kita memberi. Bila ada orang yang meminta, berarti dia membutuhkan bantuan kita, sebesar apa pun kita bisa memberi. Selalu menanamkan keikhlasan pada setiap yang dilakukan oleh anak-anak kita. Bila kita tidak punya, sampaikan dengan santun dan sikap yang baik.
 

cara mendidik anak yang bandel

            Sebagai orangtua, Anda akan merasa sangat pusing saat menghadapi anak yang sulit diatur. Gara-gara hal itu, biasanya Anda malah akan memarahi anak. Padahal sebenarnya ada cara efektif dan kreatif agar si kecil tidak lagi semaunya sendiri.
            Menurut salah seorang ibu rumah tangga, semua persoalan yang terjadi pada anak, sebenarnya awalnya karena orangtua juga.
            Contohnya jika anak suka melawan, biasanya hal itu
karena orangtuanya terlalu galak. Kalau anak manja, hmmm, Anda sebaiknya pikir lagi, siapa yang awalnya memanjakan anak.
            Seorang ibu itu mengatakan, seharusnya orangtua jangan cepat menghakimi jika anak melakukan sesuatu hal yang menurut Anda salah. Sebagai orangtua, Anda juga harus melihat dari kacamata anak.
            Untuk anak yang sulit diatur, Ibu itu punya cara jitu untuk mengatasinya. Hal yang perlu dilakukan agar anak tak lagi semaunya sendiri adalah dengan membangun mental konsekuen sejak dini. Apa maksudnya?
            "Buat aturan bersama-sama,    dalam membuat aturan bersama ini tentu saja anak harus dilibatkan. Jika Anda ibu bekerja, ajak juga orang yang mengasuh anak sehari-hari, entah itu sang nenek atau pengasuh.
            "Misalnya kalau anak minta dibelikan game. Buat dulu aturannya bersama-sama kapan boleh main game," tuturnya.
            Saat membuat aturan tersebut, anak juga perlu diajarkan disiplin. Contohnya, kalau anak tidak mengikuti aturan yang sebenarnya sudah ia sepakati itu, apa konsekuensinya. Konsekuensi tersebut tentunya juga harus dibuat bersama-sama dengan anak.
            Dengan melibatkan dia, si kecil akan merasa orangtuanya tidak semauanya sendiri. Anak juga seperti memiliki kekuasaan, karena dia ikut terlibat dalam pembuatan aturan tersebut.
            Sebagai orangtua, menurut si ibu, Anda juga perlu membangun mental juang anak. Hal ini agar anak mau berusaha meraih sesuatu yang diinginkannya.
            Selama ini, anak menjadi manja karena memang orangtua lah yang memanjakan mereka. Apalagi orangtua yang bekerja. Mereka kerap merasa bersalah karena sudah menghabiskan waktunya berjam-jam di luar rumah, bukan dengan anak. Saat libur tiba, anak minta sesuatu, orangtua cenderung memberikannya, tanpa perlu si anak mengerti artinya berusaha.
            Bagaimana caranya membangun mental juang anak? Ibu itu telah mempraktekkannya pada anaknya sendiri. Ia membuat daftar kebaikan atau kepintaran yang telah dilakukan anak-anaknya dalam sepekan. Ibu dua anak itu tidak lupa menyediakan hadiah untuk anak-anaknya saat mereka mampu dan mau melakukan hal-hal baik tersebut.
            Daftar kebaikan atau kepintaran ini ditulis oleh si anak sendiri. Setiap pulang bekerja, si ibu akan bertanya pada anaknya, apa yang sudah si anak lakukan hari ini. Misalnya saja, mau makan sayur, bisa memakai sepatu sendiri, bisa makan sendiri, dan lain-lain.
            Hadiah yang diberikan pada anak tidak perlu mahal-mahal. Mainan atau buku bacaan sesuai keinginannya bisa jadi salah satu contoh hadiah untuk anak.
            "Menulis hal-hal baik ini juga termasuk salah satu cara membangun kepercayaan diri anak. Hargai hal-hal kecil yang dilakukan anak, berikan pujian,"
 

manajement keluarga


Pembaca yang budiman kita semua bahwa dua tahun terpenting dalam kehidupan manusia adalah di awal usianya. Dan di masa-masa emas tersebut, ternyata bayi-bayi itu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama ibu. Kualitas sentuhan pendidikan yang ibu berikan di usia ini akan menentukan kualitas mereka hingga dewasa kelak.
Persoalan keluarga sangat beragam. Walaupun suami sebagai kepala keluarga, namun biasanya urusan keseharian lebih banyak keputusannya diserahkan atau didelegasikan kepada isteri. Artinya, ratusan kebijakan-kebijakan kecil yang ibu putuskan dari hari ke hari, adalah ibarat potongan-potongan kecil puzzle yang
saling melengkapi satu dengan yang lain, sehingga kelak akan menghasilkan susunan gambar kehidupan yang indah dan sempurna. Jadi, sekeping kecil kebijakan remeh sekalipun tentu memiliki andil dalam menentukan gambar masa depan sebuah keluarga.
Jadi, jangan remehkan akan pentingnya manajemen rumah tangga sebagai penyempurna ikhtiar dalam rangka membentuk tatanan keluarga sakinah. Secara sederhana, manajemen rumah tangga diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan perantaraan orang lain, tetapi dapat juga berarti mengelola anggota keluarga untuk melakukan kegiatan di dalam rumah tangga. Proses manajemen itu meliputi tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan pengawasan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber lain.
Proses seperti itu, jelas-jelas menunjang dalam pengelolaan keluarga. Pasalnya, dengan jam kerja 24 jam sehari, kebanyakan orang masih menganggap profesi manajer rumah tangga sekedar kewajiban seorang isteri. Padahal, keterampilan yang dibutuhkan tidaklah main-main. Menurut Ishak Solih, seorang manajer harus memiliki sifat-sifat kepemimpinan, misalnya berwibawa, berdaya mampu untuk membawa serta dan memimpin bawahannya, jujur, terpecaya, bijaksana, berani, mawas diri, sanggup dan mampu mengatasi kesulitan, bersikap wajar, sederhana, penuh pengabdian kepada tugas, sabar, dan berjiwa besar.
Keberadaan sifat kepemimpinan pada kepala keluarga atau ibu rumah tangga seperti itu, sangat menunjang kesuksesan pengelolaan rumah tangga menuju kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan keseharian.
Kepemimpinan Keluarga
Dalam keluarga lengkap, pemimpin tertinggi adalah suami (istilah manajemen dinamakan top manager). Kemudian pemimpin kedua adalah isteri yang dapat disebut middle manager atau sekaligus lower manager. Dan aplikasinya cukuplah dengan pembagian tugas. Suami sebagai kepala keluarga (yang memimpin isterinya) dan isteri sebagai ibu rumah tangga. Peranan kepemimpinan dalam membina rumah tangga menduduki tempat yang strategis dan menentukan dapat tidaknya keluarga itu mencapai kesejahteraannya. Karenanya, di sini diperlukan perilaku keteladanan dari orangtua. Artinya, sikap dan tindakan seorang kepala keluarga atau ibu rumah tangga akan memberikan pengaruh besar terhadap anggota keluarganya.
Berikut ini ada beberapa petunjuk bagi setiap pemimpin rumah tangga yang terdapat dalam ajaran Islam. Sehingga menurut Ishak Solih, mudah-mudahan para pemimpin yang berwatak kurang baik (baca : watak diktator dan watak liberal) dapat memperbaiki setelah memahami, menghayati, dan mencoba mengamalkan petunjuk di bawah ini.
Pertama, dalam membina keluarga sejahtera, sebuah anggota keluarga berkewajiban untuk memelihara diri masing-masing dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari, sehingga terwujudlah kehidupan yang harmonis. Khusus bagi kepala keluarga dan atau ibu rumah tangga, wajib memelihara diri dan memelihara semua anggota keluarganya (QS. At-Tahrim [66] : 6).
Kedua, setiap kepala keluarga dan atau ibu rumah tangga wajib mempertanggung jawabkan kepemimpinannya, baik di dunia maupun di akherat nanti. Nabi SAW bersabda, "Masing-masing kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya atas kepemimpinannya. Dan pemimpin manusia (imam), itu juga pemimpin yang akan ditanya atas kepemimpinannya. Dan setiap laki-laki itu pemimpin atas keluarganya; dan akan ditanya atas kepemimpinanya. Setiap pelayan itu pemimpin dalam mengurus harta majikannya, dan akan ditanya atas kepemimpinanya. Maka setiap pemimpin akan ditanya atas kepemimpinannya." (HR. Muslim).
Ketiga, setiap pemimpin keluarga hendaknya bersikap lemah lembut terhadap semua bawahannya. Bila ada kesalahan di antara mereka, maafkanlah, bahkan mohonkan maaf baginya. Dalam hal-hal yang menyangkut kepentingan keluarga, baik dalam membuat perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, hendaknya suka bermusyawarah (QS. Ali Imran [3] : 159).
Keempat, dalam hubungan antara yang memimpin dan dipimpin dalam keluarga, hendaknya dipupuk tali ikatan kasih sayang di samping faktor material lainnya. Hendaknya satu sama lain penuh kesabaran dalam mengejar kebahagiaan bersama (QS. At-Taubah [9] : 128).
Kelima, dalam keluarga hendaknya tercipta adanya saling mencintai dan mendo'akan di antara pemimpin dan yang dipimpin. Hindarkanlah saling membenci dan saling mengutuk. Menurut Rasulullah SAW, yang paling baik di antara pemimpin kamu adalah yang kamu cintai dan yang mencintai kamu, yang kamu mintakan berkah untuknya dan untukmu.
Keenam, hendaknya seorang suami bersikap adil terhadap isterinya. Demikian pula sebagai orangtua terhadap anak-anaknya dan anggota keluarga lainnya. Kebencian kepada anggota hendaknya dihindarkan. Apabila ada sikap dan tingkah laku yang tidak baik, hendaknya diperbaiki dengan penuh kesabaran, sehingga sikap dan tingkah laku tersebut hilang dengan pendidikan terhadap diri anggota keluarga, janganlah malah bertindak tidak adil (QS. Al-Maidah [5] : 8).
Akhirnya, diharapkan peran pemimpim dalam proses manajemen rumah tangga akan membuahkan kebahagiaan dan kesejahteraan di dalam keluarga. Amin. Wallahu a'lam
 

TEORI EKONOMI MIKRO PENDAHULUAN

PENGANTAR
TEORI EKONOMI MIKRO 
PENDAHULUAN 

•Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi
qKebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas
qKelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas ???
qPilihan (Alternatif)/ Opportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk tujuan tertentu
qKonsep Ekonomi, dibedakan antara kebutuhan (need) dan Keinginan (want)
•Ilmu Ekonomi
qIlmu Ekonomi sangat penting bagi manusia untuk mengelola sumberdaya yang sifatnya terbatas agar dapat digunakan secara efisien. (Samuelson dan Nordhaus, 1998)
qEkonomi Mikro (teori harga): menitikberatkan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar, dalam mengelola sumberdaya ekonomi secara efisien
qEkonomi Makro: menitikberatkan pembahasan tentang perekonomian secara keseluruhan (agregatif), pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional •
•Kegiatan dan Sumberdaya Ekonomi
qKegiatan Ekonomi; 3 macam kegiatan pokok ekonomi/ aktivitas ekonomi, (Boediono, 1982);
1.Konsumsi
2.Produksi
3.Pertukaran
qSumberdaya Ekonomi; Sumberdaya adalah input (faktor-faktor) yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan, terdiri:
1.Sumberdaya Alam, contoh: tanah, cadangan mineral
2.Sumberdaya Manusia, contoh: tenaga kerja dan enterpreneurship
3.Sumberdaya Modal, contoh: peralatan phisik, mesin, bangunan, komputer


•Hasil Kegiatan Produksi dan Sistem Ekonomi
qHasil Kegiatan Produksi; Unit usaha (Perusahaan) menghasilkan barang dan jasa. 3 kata tanya bagi perusahaan;

“What, How dan For Whom”
qSistem Ekonomi; dianut suatu negara akan menentukan mekanisme ekonomi tersebut dalam menjawab pertanyaan; “What, How dan For Whom”. 3 macam sistem ekonomi;

“Sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi sentralistik dan sistem ekonomi campuran”. 
 

FUNGSI PENGARAHAN

—BAB 10
FUNGSI PENGARAHAN

—A.PENGERTIAN PENGARAHAN
— Fungsi pengarahan (directing=actuating=leading=penggerakan)
—Ini adalah fungsi terpenting paling dominan dalam proses manajemen.
—Pokok-pokok masalah yang dipelajari pada fungsi pengarahan atau directing adalah :
1.Tingkah laku Manusia (human behavior)
2.Hubungan Manusiawi (Human Relation)
3.Komunikasi(communication)
4.Kepemimpinan(Leadership)
—Orang-orang yang mengemukakan Tingkah laku Manusia adalah :
—Elton Mayo dan Fritz Rothlisberger dengan teorinya Human Science Theory
—Douglas McGregor dengan teori X dan Y.
—D.yung dengan teori Introvert,Extrovert, dan Ambivert-nya.
—Kobert Owen dan Andrew Uro, dengan Heredity dan Environment-nya.
—Clare W.Graves, dengan Tipe-tipe Tingkah laku Manusia.
—Dr.Thoshitaka Nomi,dengan teori Golongan darah.
—HUBUNGAN MANUSIAWI

Hubungan manusiawi ini tercipta serta di dorong oleh kebutuhan dan kepentingan yang sama
—The nature of Man
—The nature of Organitaztion
—KOMUNIKASI

Tanpa komunikasi proses Mnajemen tidak terlaksana



Hambatan

Komunikator Pesan Komunikan



Freedback
—Tujuan Komunikasi yaitu, untuk memberikan perintah, laporan, informasi, ide, saran, berita dan menjalin hubungan-hubungan dari seorang komunikator kepada komunikan dan penerimanya

—Tipe-Tipe Komunikasi
1.Komunikasi Formal (Formal Communication)
2.Komunikasi Informal (Informal Communication)
—Metode Komunikasi
—Komunikasi Langsung
—Komunikasi Tidak Langsung
—Komunikasi Horizontal
—Komunikasi Dua arah (two way traffic)
—Hambatan-Hambatan Komunikasi
—Hambatan Semantis
—Hambatan Teknis
—Hambatan Biologis
—Hambatan Psikologis
—Hambatan Kemampuan
—Komunikasi dan Proses Manajemen
Peranan komunikasi dalam proses manajemen sangat menentukan berhasil tidak nya seorang manajer mencapai tujuan perusahaan.
—KEPEMIMPINAN
kepemimpinan(Leadership)merupakan intisari manajemen
LEADER adalah Orangnya, sedangkan LEADERSHIP ialah gaya atau style seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina parabawahannya agar mau berkerja sama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan.
—Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
1.Pengambilan keputusan dan merealisasi keputusan itu
2.Pendegelasian wewenang dan pembagian kerja kepada para bawahan
3.Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen
4.Memotivasi bawahan supaya bekerja efektif dan bersemangat
5.Mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan loyalitas bawahan
6.Pemrakarsa, Penggiatan, dan pengendalian rencana.
7.Mengkoordinasi dan Mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan
8.Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan
9.Pengembangan bawahan melaui pendidikan atau pelatihan
10.Melaksanakan pengawasan melekat (waskat) dan tindakan – tindakan perbaikan jika perlu.
—MACAM-MACAM WEWENANG PEMIMPIN.
1.Formal Authority (wewenang resmi)
2.Personality Authority (kewibawaan)


—HAL-HAL YANG MNYEBABKAN SESEORANG MENJADI PEMIMPIN ADALAH :
1.Tradisi (warisan)
2.Kekuatan (Pribadi)
3.Pengangkatan (Atasan)
4.Pemilihan
—Teori-Teori Kepemimpinan
—Teori Sifat (the traitist theory of leadership)
—Teori Kepemimpinan situasional
—Tipe-Tipe dan Gaya-Gaya Kepemimpinan
1.Deserter
2.Bureaucrat
3.Missionary
4.Develover
5.Autocrat
6.Beneloven
7.Compromiser
8.Exsecutiv
—MOTIVASI
Berasal dari bahasa latin, MAVERE yang berarti dorongan atau daya penggerak.
—Pengertian Motif dan Motivasi

Tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan.Kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya.Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar.
Rangsangan ini akan menciptakan “motif dan motivasi “ yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya.
Motif dapat di artikan sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat untuk tujuan tertentu.
—ASAS-ASAS MOTIVASI
1.Asas mengikutsertakan.
2.Asas komunikasi.
3.Asas Pengakuan
4.Asas wewenang yang didelegasikan
5.Asas adil dan layak
6.Asas perhatian dan timbal balik
—Model-Model Motivasi
—Model Tradisional
—Model Hubungan manusia
—Model Sumber daya Manusia
—Teori-teori Motivasi

1.Teori kepuasan (Content Theory)
2.Teori Proses (Process Theory)
3.Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)

● —Teori Kepuasan (Content Theory) ini dikenal antara lain:
1.Theory Motivasi klasik oleh F.W.Taylor.
2.Maslows need hierarchy Theory (A Theory of Human Motivation) oleh A.H Maslow
3.Herzberg To Factors Motivation Theory oleh Frederick Herzbreg
4.Mc.Clelland AchievemantMotivation Theory oleh Mc clelland
5.Exixtence, Relatedness and Growht (ERG) teori oleh Alderfer
6.Teori Motivasi Human Relations
7.Teori Motivasi Claude S.George
—Teori Proses
a)Teori harapan (Expectancy Theory)

Prinsip teori harapan
1.P=f(MxA)
2.M=f(V1xE)
3.V1=f(V2xI)

Keterangan:

P=Perfomance V=Valence

M=Motivasi E=Expectancy

A=Ability I=Instrumentality
—b) Teori keadilan
Teori keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bersifat adil terhadap semua bawahnnya.
—Teori Pengukuhan

Teori Pengukuhan ini terdiri dari dua jenis:
a)Pengukuhan Positif (Positive reinforcement)
b)Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement)

 

—FUNGSI PERENCANAAN

—FUNGSI PERENCANAAN

—Perencanaan merupakan langlah awal yang sangat menentukan keberhasilan organisasi
—Perencanaan yang kurang baik sama saja dengan membuat rencana kegagalan.
—Namun Perencanaan yang baik bukanlah segala galanya.


—Perencanaan dan proses perencanaan
—Perencanaan (Planning) merupakan proses penetapan tujuan dan memilih cara untuk merealisasikan tujuan tersebut.

—“ PERENCANAAN” adalah pekerjaan mental untuk memilih sasaran , kebijakan, prosedur, program yang diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan pada masa yang akan datang.


—Setiap organisasi tidak lepas dari perencanaan
—Menurut Schermerhorn, J.R ( 1996) perencanaan meliputi 5 tahapan
1.Penetapan sasaran
2.Evaluasi kondisi sekarang
3.Pengembangan kondisi masa depan.
4.Analisis alternatif tindakan dan rencana pencapaian sasaran
5.Implementasikan rencana dan evaluasi hasil
—Menetapkan sasaran
1.Perlu dibuat secara spesiifik agar tidak menimbulkan kerancuan (Spesifik)
2.Sasaran harus terukur untuk memberikan kejelasan (measurabel)
3.Sasaran perlu dibuat secara menantang tetapi realistis (attanable dan realistic)
4.Penetapan sasaran harus mempunyai batasan waktu yang jelas (time bounded)

● —Manfaat perencanaan
1.Fokus dan fleksibilitas
2.Perbaikan koordinasi
3.Perbaikan kontrol
4.Manajemen waktu
—Fokus dan flesibilitas

Perencanaan dapat memperbaiki kinerja karena beberapa alasan:
1.Perencanaan berfokus pada hasil
2.Perencanaan menekankan kepada prioritas
3.Perencanaan berorientasi pada keunggulan, yaitu mengalokasikan sumber daya untuk mengoptimalkan kekuatan organisasi
4.Perencanaan mengakomodasi perubahan yatiu mengatisipasi adanya masalah dan peluang
—Perbaikan koordinasi
—Dengan adanya hierarki sasaran beberapa sasaran dalam organisasi akan saling terkait dan saling mendukung. Dengan demikian koordinasi antar bagian dapat lebih optimal apabila perencanaan telah dilakukan dengan baik.
—Perbaikan kontrol
—Ddalam perencanaan = dilakukan sasaran
—Semakin optimal penetapan sasaran, proses kontrol akan semakin mudah dilakuakan.
—Managemen waktu
—Dengan adanya perencanaan waktu yang baikmaka pengelolaan waktu dapat dilakukan secara optimal dengan memberikan prioritas pada kepentingan yang bersifat strategis dan harus dilakukan.
—Hierarki rencana organisasi

Rencana dapat dibedakan menjadi 2 tipe:
1.Rencana strategis (strategik Plans)
—Dibuat oleh manager level atas
—Mendefinisikan tujuan umum


2. Rencana operasional
—Merupakan detail dari implementasi stragtegik plans
—Merupakan deskripsi mengenai aktifitas sehari hari.
● —Hierarki rencana organisasi
—Perbedaan strategic plands dan operational plans
—Rencana rutin dan rencana insidental
—Rencana operasional dapat diklasifikasikan mendjadi dua:
1.Rencana rutin (standing plans) = rencana yang digunakan lebih dari sekali. Misalnya kebijakan, aturan dan prosedur.
2.Rencana insidental ( single use plans) = rencana yang digunakan hanya sekali misalnya proyek.
—Perencanaan top down dan bottom up
—Perencanaan dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
1.Top down
— dimulai dengan penetapan sasaran umum perusahaan oleh top management, selajutnya dilakukan perencanaan mulai dari yang general sampai ke yang detil
—Keunggulannya lebih komprehensif dan terintegrasi antar bagian tidak bersifat parsial


2. Bottom up
— dimulai dari lower level management.
— kelebihan : kesesuaian dengan situasi yang berkembang dilingkungan bisnis serta mendorong adanya komitmen dari segenap jajaran management pada berbagai level.
—Fungsi fungsi perencanaan
— Forecasting ( peramalan)
—Penetapan sasaran
—Menetapkan prosedur prosedur kegiatan yang diperlukan, biaya biaya yang diperlukan untuk setiap kegiatan demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
—Menentukan waktu yang tepat
—Penganggaran
—Pengembangan prosedur
— penetapan dan penafsiran kebijakan
—Perkiraan (forecasting)
—Perencanaan merupakan visi mengenai kondisi masa depan.
—Merupakan proses pembuatan asumsi mengenai apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang .
—Terdapat 2 pendekatan dalam melakukan perkiraan yaitu : pendektan kualitatif dan kuantitatif.

—Pendekatan kualitatif dilakukan dengan opini yang biasanya menggunakan pakar sebagai narasumbernya.
—Pendekatan kuantitatif menggunakan analisis matematika dan statistik, misalnya menggunakan metode exponensial smoothing, moving avarage dan ekonometri.
—Pembuatan keputusan
—Merupakan proses mengindentifikasi dan memilih suatu tindakan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu.
—Terdapat 4 cara untuk mengetahui masalah
1.Adanya deviasi penyimpangan dari pengalaman masa lalu
2.Adanya deviasi terhadap rencana yang telah ditetapkan
3.Kritik dan saran dari fihak luar
4.Kinerja kompetitor.
—Tahapan pembuatan keputusan
1.Lakukan investigasi terhadap situasi yang terjadi (untuk mendefinisikan masalah, mendiaknosis penyebab masalah dan penetapan sasaran perbaikannya)
2.Mengembangkan alternatif solusi. (memerlukan penguasaan masalah dan kreatifitas)
3.Melakukan evaluasi terhadap alternatif solusi dan memilih solusi yang terbaik.
4.Mengimplementasikan keputusan dan melakukan pemantauan.
● —Keuntungan perencanaan
1.Dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif dan rasional
2.Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis
3.Perencanaan akan meningkatkan pendayagunaan semua fasilitas yang dimiliki
4.Perencanaan dapat mengembangkan keseluruhan perusahaan
5.Perencanaan dapat memperkecil resiko perusahaan
6.Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian
7.Perencanaan memberikan gambaran seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.
—Kerugian kerugian perencanaan
—Perencanaan akan membatasi tindakan, inisiatif para karyawan, karena mereka harus bekerja sesuai dengan pola yang telah ditetapkan.
—Perencanaan menyebabkan keterlambatan tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat.
—Informasi yang digunakan untuk meramalkan masa yang akan datang belum tentu tepat. Sehingga manager tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
—Biaya yang diperlukan untuk merencanakan cukup besar bahkan bisa melampaui yang akan dicapai
—Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
 

FUNGSI PENGARAHAN


X
FUNGSI PENGARAHAN

q  Pengarahan (directing=actuating=leading=penggerakan) adalah mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
q  G.R. Terry
Actuating is setting all members of the group to want to achieve and to strike to achieve to objective willingly and keeping with the managerial planning and organizing efforts.
Artinya:
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
q  Koontz dan O’Donnel
Directing and leading are the interpersonal aspects of managing by which subordinate are led to understand and contribute effectively and efficiency to the attainment of enterprise objectives.
Artinya:
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.


q  Pokok-pokok masalah yang dipelajari pada fungsi pengarahan:
  1. Tingkah laku manusia
  2. Hubungan manusiawi (human relations) adalah hubungan antara orang-orang yang dilakukan dalam suatu organisasi.
  3. Komunikasi
  4. Kepemimpinan

q  Tingkah laku Manusia
Para penulis yang mengemukakan tingkah laku manusia , yaitu:
a.       Elton Mayo dan fritz Roethlisberger dengan teorinya human Science Theory
Hasil penelitiannya sebagai berikut:
·         Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusiawi dan menggunakan data, informasi dan alat-alat kemanusiaan pula
·         Moral dan semangat kerja lebih besar peranan dan pengaruhnya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dari pada kompensasi.
·         Perlakuan yang baik dan wajar terhadap karyawan lebih besar pengaruhnya untuk peningkatan produktivitas kerja daripada tingkat kompensasi yang besar, walaupun kompensasi juga penting.
b.      Douglas McGregor dengan teori X dan Y
·      Teori X mengemukakan bahwa:
-       Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja
-       Umumnya karyawan tidak berambisi dan menghindari tanggung jawab
-       Karyawan lebih suka diperintah dan dibimbing serta diawasi.
-       Karyawan lebih suka mementingkan diri sendiri dan kurang memperdulikan sasaran perusahaan.
·      Teori Y mengemukakan bahwa
-       Rata-rata karyawan rajin dan sesungguhnya bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat.
-       Lazimnya karyawan dapat  memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju.
-       Karyawan selalu berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran yang optimal.
c.       D. Yung dengan teori introvert, extrovert, dan ambivertnya
D. Yung mengemukakan bahwa sifat dan tingkah laku manusia terbentuk dari keturunan dan lingkungannya.
·      Tipe introvert, jika perhatiannya diarahkan ke dalam dirinya sendiri.
·      Tipe extrovert, jika perhatiannya ditujukan ke sekelilingnya.
·      Tipe ambivert, adalah orang-orang yang tingkah lakunya berada diantara introvert dan ambivert.
d.      Robert Owen dan Andrew Uro dengan Heredity dan Environment-nya.
Robert Owen dan Andrew Uro mengemukakan bahwa jika manusia diperlakukan lebih manusiawi, maka semua potensinya akan dikerahkannya untuk mencapai sasaran perusahaan.
Tingkah laku manusia terbentuk dari dua sisi, yaitu pertama keturunan dari ayah atau ibu (heredity), dan kedua, dari lingkungan pergaulan (environment)nya.
Dalam diri seseorang terdapat empat fungsi psikis, yaitu pikiran, perasaan, instuisi, dan penginderaan.
e.       Clare W. Graves, dengan tipe-tipe tingkah laku manusia.
Clare W. Graves membedakan tujuh pola tingkah laku manusia:
·       Tipe Autistik
Orang yang kurang atau bahkan tidak punya daya juang ataupun tidak dapat dikaryakan.
·       Tipe Animistik
Ia sadar akan lingkungannya tetapi kurang memahaminya.
·       Tipe kejutan
Ia sadar dan takut akan adanya daya-daya yang bertentangan dalam dirinya sendiri dan dunia yang hanya sebagian saja dipahaminya.
·       Tipe Agresif dan Gila Kuasa
Ia menentang tradisi dan tata tertib yang telah mapan. Ia lebih suka mengatur diri sendiri. Motifnya adalah kekuasaan dan prestise.
·       Tipe Sosio Sentris
Orangnya rindu akan suasana kerja yang menyenangkan. Ia mendahulukan masalah-masalah social dari pada masalah-masalah pribadi.
·       Tipe Agresif Individualistis
Orang percaya akan dirinya sendiri, bertanggung jawab, berkiblat pada tujuan, bukan pada sarana.
·       Tipe Individualistis suka damai
Orangnya berorientasi pada tujuan dan berharap dapat ikut serta dalam menentukan targetnya sendiri.
f.       Dr. Toshitaka Nomi, dengan teori golongan darah
Dr. Toshitaka Nomi mengemukakan bahwa golongan darah dapat mengungkapkan tingkah laku manusia, yaitu:
·       Golongan darah A bias dipercaya
·       Golongan darah B lemah lembut
·       Golongan darah AB emosional
·       Golongan darah O berbakat pemimpin
q Hubungan Manusiawi
Hubungan manusiawi (human relations)adalah hubungan antara orang-orang yang dilakukan dalam suatu organisasi. Jadi bukan dalam arti kekeluargaan.
Dalam kehidupan berkelompok atau organisasi ini harus didasarkan atas kebutuhan, kepentingan, hormat menghormati, saling membutuhkan dan kerja sama diantara semua pihak untuk mencapai tujuan. Kerja sama ini akan tercipta dan terbina dengan baik, jika ada pengertian kebersamaan, saling menguntungkan dan adanya kesediaan mengorbankan sebagian daro kepentingannya masing-masing.
Jadi hubungan manusiawi atau social ini tercipta dan terbina dengan baik, bila dilakukan secara manusiawi, saling membutuhkan, saling menguntungkan, hormat menghormati, cinta mencintai dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
 
 
Support : Creating Website | CAH MANAGEMENT | TITISAN SAMUDERA
Copyright © 2011. MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by SAMUDERA
Proudly powered by Blogger