a. Biaya relevan
Biaya relevan adalah biaya masa mendatang dalam berbagai alternatif untuk mengambil
keputusan manajemen. Biaya relevan seiring disebut biaya deferensial yaitu biaya yang berbeda
–beda akibat adanya tingkat priduksi yang berbeda yang mengakibatkan perbedaan biaya tetap.
Kedua jenis biaya hakikatnya sama, yakni berbagai alternatif biaya yang disebabkan oleh tingkat
produksi.
Biaya relevan merupakan hasil pengolahan data historis oleh akuntan intern, oleh ahli
yang lainnya. Ia disebut relevan karena berhubungan erat dengan pengambilan keputusan
manajemen. Ia merupakan biaya masa datang karena digunakan untuk menyusun anggaran,
perencanaan laba, dan pengendalian kegiatan yang bertumpu pada program jangka pendek dan
jangka panjang.
b. Biaya peluang
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus
dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan
alternatif lain yang harus dikorbankan. Misalnya jika kita memilih menggunakan uang kita untuk
membeli makanan, maka kita kehilangan biaya peluang untuk membeli pakaian dari uang tadi.
Singkatnya, biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang
c. Biaya incremental
Incremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan
output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Incremental cost juga
merupakan biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan. Incremental cost diukur dari
berubahnya IC karena suatu keputusan. Oleh sebab itu sifatnya bisa variabel, bisa juga fixed.
Contoh: penambahan biaya total produksi karena keputusan manajemen untuk penambahan
tenaga kerja dan bahan baku.
d. Biaya Inkremental dan Sunk Cost
Biaya inkremental adalah biaya yang timbul sebagai akibat dari adanya suatu pengambilan
keputusan. Biaya ini merupakan perubahan biaya total yang disebabkan adanya suatu keputusan
yang dibuat. Biaya inkremental bisa bersifat tetap (fixed) atau variable, karena sebuah keputusan
yang baru mungkin mengharuskan pembelian fasilitas modal tambahan, tambahan tenaga kerja
dan bahan – bahan ekstra lainnya.
Biaya inkremental ini harus diidentikasi secara tepat. Hanya biaya – biaya yang berubah
secara nyata sebagai akibat dari suatu keputusan yang boleh dimasukkan, tetapi semua biaya
yang berubah sebagai akibat dari adanya keputusan tersebut harus dimasukkan. Faktor – faktor
produksi yang menganggur (tak terpakai) yang tidak mempunyai penggunaan alternative tidak
mempunyai biaya inkremental dan oleh karena itu bisa dianggap tidak mempunyai biaya.
Biaya yang yang telah dikeluarkan untukpembelian mesin – mesin atau pabrik dan bangunan –
bangunan harus dianggap sunk cost dan tidak dimasukkan ke dalam proses pembuatan keputusan
kecuali tumbalnya positif. Karena itu tanpa adanya suatu kemungkinan penggunaan alternative
dan tanpa adanya suatu penggunaan yang menguntungkan dari suatu sumber daya yang dimilki,
maka biaya inkremental sumberdaya tersebut adalah nol.
Sebuah contoh untuk pengetian sunk cost. Misal, sebuah perusahaan akan mengambil
keputusan untuk mengontrak pembangunan untuk sebuah gedung kesenian. Usulan proyek yang
diajukan oleh perusahaan sudah mempertimbangkan peralatan, kemampuan,potensi dan lain –
lain yang telah dimiliki perusahaan tersebut. Usulan yang dilakukan itu karena arsitekturnya
telah ada, keseniannya telah berkembang, tanah untuk lokasi telah tersedia, banyak konsumen
yang menghendakinya dan mampu untuk membayar dan lain – lain.
Potensi yang telah ada itulah kemudian berkembang menjadi apa yang disebut sunk cost. Jadi
sunk cost adalah potensi atau kekayaan yang melatarbelakangi usulan suatu proyek (keputusan).
2. Break Even Point
Pengertian Break Event Point adalah suatu kondisi dimana total pendapatan sama besarnya
dengan total biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita
kerugian atau sebagai titik dimana total margin kontribusi sama dengan total biaya tetap.
Break Event Point biasanya disebut juga sebagai titik pulang pokok atau titik impas.
Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok (breakeven analysis) sering juga disebut analisis kontribusi laba
merupakan teknik analisis penting yang digunakan untuk mempelajari hubungan - antara
biaya, penerimaan, dan laba.
a. Analisis Pulang Pokok Linier
Dalam penerapan analisis pulang pokok hubungan yang linier biasanya digunakan
untuk menyederhanakan analisis. Analisis pulang non linier cukup menarik secara
intelektual karena 2 alasan pokok yaitu :
1. Dalam banyak kasus kenaikan penjualan bisa dicapai jika harga diturunkan
2. Analisis fungsi biaya menunjukkan bahwa biaya variabel rata – rata (AVC) akan turun
pada kisaran output tertentu dan kemudian meningkat.
b. Analisis Pulang Pokok Aljabar
Teknik aljabar untuk menyelesaikan masalah pulang pokok bisa digambarkan dengan
menggunakan hubungan biaya dengan penerimaaan ditunjukkan :
P = Harga jual per unit
Q = Kuantitas yang diproduksi dan yang dijual.
TFC = Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)
AVC = Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata – Rata)
Rumus secara Aljabar
P.Q = TFC + AVC.Q
(P – AVC)Q = TFC
3. Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial yaitu :
− Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi.
− Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut.
− Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi.
− Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia.
− Megimplementasikan keputusan tersebut.
Post a Comment