BAB X PROYEKSI MANAGEMENT

BAB 10
MANAGEMENT
10.1. PERANAN DAN ARTI MANAJEMEN
Pada dasarnya manusia adalah manajer, karena dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu melakukan manajemen bagi dirinya sendiri ataupun keluarganya untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya (self manajemen).

BEBERAPA MACAM SUMBER DAYA
Sumber daya (resources) yang dimanfaatkan untuk meraih tujuan yang diharapkan tersebut apabila kita klasifikasikan dapat terbagi menjadi 3 macam yaitu :

1. Sumber daya alam
Yang termasuk sumber daya alam adalah tanah dan pekarangan yang dimilikinya beserta bangunan maupun tanaman yang tumbuh berdiri di atasnya, lengkap dengan kandungan hara yang menentukan tingkat kesuburan tanah tersebut. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat luas, sangat subur, sangat kaya akan hasil tambang dan memiliki kekayaan laut yang sangat berlimpah.

2. Sumber daya capital
Yang termasuk sumber daya capital atau sumber daya modal adalah dana atau uang yang dimilikinya, serta penghasilan yang diperolehnya. Termasuk pula sebagai sumber daya capital adalah peralatan atau mesin-mesin yang dimilikinya.

3. Sumber daya manusia (SDM)
yang termasuk dalam sumber daya manusia adalah manusia yang akanmerupakan tenaga kerja yang akan bekerja untuk merealisasikan tujuan yag ingin dicapainya. Sumber daya manusia yang banyak seperti yang terdapat di Indonesi perlu dikembangkan agar menjadi sumber daya yang efektif dan bukan malah menjadi beban pembangunan dalam meraih tujuan.

PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajeman yang dilakukan secara sederhana merupakan naluri dalam mencapai tujuan serta memenuhi kebutuhannya. Keadaan yang demikian merupakan penerapan manajemen secara naluriah. Dengan melaksanakanmanajemen secara naluriah tidak jarang akan terjadi adanya kekeliruan baik secara disengaja maupun yang tidak disengaja dan akan sering pula menjadi adanya ketidak efisienan dalam pelaksanaan manajemennya.
Agar dapat menerapkan konsep manajemen yang baik dan benar serta professional maka kita harus memenuhi prinsip-prinsip dasar serta teori manajemen. Teori manajemen yang kita pelajari merupakan landasan dasar bagi kita untuk mengembangkan model-model manajemen sehingga dari suatu teori dan prinsip-prinsip tersebut kita dapat menyusun rencana dan melaksanakan tugas – tugas manajerial secara baik dan benar serta professional.
Pengertian efektif dan efisien sering dianggap sama atau tidak dibedakan, padahal kedua pengertian tersebut dalam manajemen perlu dibedakan dan dapat dibedakan.
Kata efektif memiliki konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai, sehingga efektif atau efektifitas dapat diartikan sebagai tingkatan atau derajat pencapaian hasil yang diharapkan. Semakin besar hasil yang diraih berarti semakin efektif. Efektif juga berarti tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara maksimal.
Pengertian efisien memiliki konotasi dengan banyaknya korban yang ditimbulkan atau ongkos yang dikeluarkan dalam pencapaian tujuan itu. Semakin besar korban yang ditimbulkan berarti semakin tidak efisien., sebaliknya semakin sedikit ongkos yang dikeluarkan dalam pencapaian tujuan tersebut berarti semakin efisien. Dengan demikian efisien merupakan derajat atau tingkata pengorbanan dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Efisien berarti setiap pelaksanaan suatu tugas dalam mencapai tujuan dikeluarkan ongkos atau korban yang sekecil mungkin.
Kegiatan yang dilakukan efektif belum tentu efisien, karena mungkin saja hasil yang dicapai itu cukup besar akan tetapi korban yang ditimbulkan sangat banyak. Sebaliknya efisien belum tentu efektif, karena biaya yang dikeluarkan mungkin minimal akan tetapi hasil yang dicapaipun juga sangat kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sukar untuk dapat meraih tujuan dengan evektifitas yang maksimal dengan efisien yang maksimal pula. Hasil yang maksimal untuk dapat dicapai dengan biaya yang minimal boleh dikatakan tidak mungkin. Biasanya yang terjadi adalah mencapai hasil yang maksimal dengan tingkat ongkos yang wajar. Keadaan ini yang disebut dengan keadaan yang “Optimal”.
Dari uraian tersebut diatas dapat kita peroleh pengertian bahwa manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan secra efektif dan evisien.

10.2. FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Adapun fungsi-fungsi yang terkandung dalam manajemen ini cukup banyak. Berbagai ahli memiliki pembagian fungsi yang berbeda – beda. Apabila kita sebutkan secara lebih lengkap dapat meliputi berbagai fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Koordinasi
4. Pengarahan (Directing)
5. Motivasi
6. Komunikasi
7. Kepemimpinan
8. Penaggungan Risiko
9. Pengambilan Keputusan (Decision Making)
10. Pengawasan / Pengendalian dan sebagainya.

PROSES MANAJEMEN
Semua fungi tersebut akan dilaksanakan secara sederhana maupun segara mendalam tergantung dari kebutuhannya. Fungsi-fungsi tersebut akan saling kait mengait dan berinteraksi dan sebagai hasil dari interaksi antara fungsi-fungsi tersebut maka akan timbul proses manajemen. Oleh karena itu maka proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi dalam manajemen tersebut di atas.
Fungsi – fungsi tersebut diatas menunjukkan adanya suatu proses dalam manajemen dan merupakan cara peninjauan dengan melihat langkah demi langkah (step by step of doing something). Hal ini merupakan suatu langkah yang baik dan relevan untuk dilakukan terhadap setiap bentuk struktur organisasi yang ada maupun setiap jenjang dalam struktur organisasi itu. Seperti dikemukanakan oleh Harold Koontz dan Cryril O’Donnell bahwa : “dalam melakukan tugas manajerial seorang presiden, kepala departemen/mentri, Gubernur, Direktur, Kepala Bagian ataupun Kepala Keluarga, mereka semua melakukan tugas-tugas yang sama”.
Seperti telah disinggung diatas guna memudahkan dalam memahami sesuatu yang rumit ke penjabaran pemahaman yang lebih sederhana dalam proses secara keseluruhan hal ini sering disebut Model. Model manajemen yang merupakan kegiatan utama manajemen yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan dan Pengendalian.
Perencanaan pada perinsipnya merupakan pemilihan sasaran organisasi yang kemudian dijabarkan ke dalam bentuk kerjasama dan pembagian tugas. Perencanaan pada tingkatan atas akan dibuat oleh Direktur beserta stafnya, sedangkan perncanaan pada tingkatan tengah dibuat oleh manajer menengah dan perencanaan pada tingkatan paling bawah akan diserahkan pada manajer lini pertama. Perencanaan dibuat ringkas dan padat, namun harus mencakup pengelolaan sumber daya manusia, modal dan alam yang dibutuhkan organisasi serta dengan perencganaan memungkinkan kepada setiap anggota organisasi untuk dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan tujuan yang dapat diamati dan diukur, sehingga tindakan pengendalian dapat diambil apabila tidak ada kemajuan organisasi.
Pengorganisasian pada dasarnya sebagai alat yang akan dapat merealisasikan sasaran atau tujuan organisasi yang telah dibuat oleh manajer. Alat untuk merealisasikan sasaran tersebut tentunya harus baik yaitu cocok dengan jenis usahanya. Sebagai contoh : perusahaan yang memproduksi alat-alat berat untuk perang atu untuk pertahanan keamanan Negara, tentu saja akan lain dengan perusahaan yang memproduksi minuman bagi masyarakat luas.
Kepemimpinan dilakukan oleh manajer untuk dapat mengarahkan, mengkoordinasikan dan mempengaruhi kepada bawahan untuk bekerja dengan sadar dan tanpa paksaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Fungsi ini dapat dinamakan dengan kepemimpinan, mengarahkan, memotivasi dan sebagainya.

PROSES ANALISIS DAN SISTENSIS
Dalam proses analitis kita melepas bagian-bagian atau komponen yang membentuk suatu benda misalnya setelah kita lepaskan komponen tersebut maka kita perlu mempelajari danmenganalisanya secara mendalam masing-masing komponen tersebut. Begitupula dalam hal ini manajemen dipisah-pisahkan dalam berbagai fungsi yang ada didalamnya dan kemudian masing-masing fungsi tersebut dipandang sebagai bagian yang berdiri sendiri. Cara ini pula yang kita tempuh dalam mempelajari manajemen ini.
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari proses interaksi dari berbagai fungsi manajemen tersebut tidak terjadi dalam proses yang tergambar dalam analitis tersebut. Interaksi tersebut merupakan proses interaksi yang saling berkaitan. Semua fungsi yang berinteraksi tersebut tidaklah berdiri sendiri-sendiri terlepas antara yang satu dengan lang lainnya,melainkan merekan saling kait mengait, yang seringkali menimbulkan pertentangan atau konflik diantara fungsi tersebut.
Proses sintesi ini merupakan suatu prosesmanajemen yang harus dilakukan oleh manajer sebagai kelanjutan dari proses analisis yang telah dilakukkan terlebihdahulu. Agar dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dari masing-masing fungsi tersebut maka kita perlu melakukan proses analisis terlebih dahulu.
Sebagai hasi dari proses sintesis itu maka kita perlu mengambil keputusan atau making decision. Keputusan harus diambil dan dalam pemgambilan keputusan ini manajer harus menggunakan model-model yang rasional agar dapat memperoleh keputusan yang lebih menyakinkan atau credible.
Adapun model-model yang dapat dikembangkan ada beberapa macam yaitu :
1. Model Pictorial atau Visual
2. Model Skematika
3. Model Matematika
4. Model Grafika
5. Model Simulasi

10.3. MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian manajemen dan kepemimpinan sering dipandang sebagai hal yang sama atau identik, meski sebenarnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Kepemimpinan merupakan kegiatan manajerial sebagai upaya proses mengarahkan dan menanamkan pengaruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas dari para bawahan ataupun pengikutnya. Sedangkan manajemen merupakan upaya untuk memanfaatkan segenap sumber daya yang dimilikinya baik perorangan maupun organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara yang efektif dan efisien.
Kepemimpinan adalah merupakan upaya guna mempengaruhi tingkahlaku bawahannya atau pengikut untuk melakukan suatu tugas sesuai yang dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Pada umumnya keberhasilan akan terletak tidak hanya pada persoalan pengelolaan manusia dengan aspeknya yang berupa cipta , rasa dan karsa yangtercermin dalam bentuk sikap dan perbuatannya.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen dan kepemimpinan dipandang sebagai satu hal yang identik, oleh karena itu penerapan kepentingan keduanya dipergunakan secara bersama-sama serta dapat saling mengisi.

10.4. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi selain sumber daya alam dan sumber daya modal. Sumber daya manusia dikelola dengan sangat hati – hati mengingat bahwa yang menjadi sasaran atau objek pengelolaannya dalam hal ini adalah manusia. Oleh karena itu dalam mengelola sumber daya manusia berarti bahwa baik yang mengelola maupun yang dikelola adalah sama-sama manusia. Perlu diperhatikan bahwa masing-masing manusia mempunyai cipta, rasa dan karsa sendiri-sendiri.
Sikap dan perilaku kondisi tersebut hanya dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Kondisi alam yang subur misalnya seringkali membuat manusia yang menghuninya menjadi bersifat malas dan kurang rajin. Sebaliknya kondisi alam yang kurang subur membentuk manusia penghuninya menjadi rajin dan bekerja keras.
Disamping kondisi alam dan lingkungan itu, kondisi pergaulan manusia itu sendiri dengan masyarakat disekelilingngnya juga akan membentuk kebiasaan-kebiasaan tertentu dalam alam pergaulan hidup manusia. Kebiasaan yang selalu berulang-ulang akanmenjadi budaya.
Perkembangan teori manajemen dalam bidang sumber daya manusia sangat menonjol seperti yang berkembang di Jepang yang dikemukakan oleh William G. Ouchi (yang kemudian teori ini disebut teori Z) yang mengajaekan bahwa keberhasilan tujuanmanajemen sangat dipengaruhi oleh suatu upaya yang dilakukan manajer sebagai pengelola organisasi terhadap sumber daya manusia secara keseluruhan yang ada dan bekerja dioprganisasi yang dipimpinnya.

10.5. BEBERAPA PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN
Didalam membahas masalah manajemen sering kita jumpai beberapa pengertian yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Adapun pengerrtian-pengertian tersebut antara lain :

a. Administrasi
Perusahaan dapat kita pandang sebagai suatu system kerja sama antar individu, dan kerjasama itu ada atau memang terciptakan mengingat karena individu secara pribadi sendiri tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan adanya kerjasama itu maka hasil yang dicapai akan lebih besar, lebih banyak dari pada hasil yang dicapai oleh individu secara terpisah.
Ilmu yang mempelajari bentuk dan proses kerjasama tersebut adalah ilmu Administrasi, oleh karena itu administrasi memiliki cakupan yang lebih luas dari pada ilmu ketatausahaan. Dalam hal tatausahaan hanya mencakup kegiata kearsipan seperti menyiapkan daftar persentasi,laporan pengeluaran bulanan, surat-surat masuk dan surat-surat keluar serta yang lainnya.

b. Kelompok
Pengertian kelompok merupakan sekumpulan individu – individu yang bekerjasama dalam suatu kesamaan anggotanya dari unit kerja didalam organisasi. Kelompok kerja ini terbentuk berdasarkan keputusan manajerial untuk melakukan suatu tugas yang telah dibebankan kepada unit kerjanya.
Dalam manajemn, kelompok-kelompok kerja ini akan selalu berkaitan dengan kelompok lainnya lagi dalam skup yang lebih luas, sehingga akan tercipta keefektifan kelompoknya. Perlu diperhatikan bahwa dalam suatu organisasi, mengenai terciptanya keefektifan organisasi akan bermula dari keefektifan individu, keefektifan kelompok dan kemudian keefektifan organisasi. Ketiga keefektifan akanmerupakan kaitan yang satu dengan yang lain, karena keefektifan organisasi bermula dari keefektifan kelompok, keefektifan kelompok bermula dari kefektifan individu, individu bisa efektif bila individu yang berkaitan mempunyai sikap dan motivasi individu bisa baik apabila individu itu mempunyai pengetahuan yang cukup tinggi sehingga wawasannya luas.

c. Organisasi
Demi terciptanya tujuan bersama yang telah ditetapkan oleh mereka secara efektif dan efisien maka bentuk kerjasama tersebut harus diatur ke dalam aturan yang jelas dan pasti sifatnya. Dengan aturan yang ada maka setiap anggota organisasi akanmengerti hak, wewenang, tanggung jawab serta tugas yang harus dilaksanakan.
Pengaturan serta pembagian tugas, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam konsep manajemen disebut pengorganisasian (organizing), sedangkan bentuk pembagian tugasnya disebut organisasi. Dengan adanya pembagian tugas tersebut maka tiap-tiap bagian berarti harus menjalankan fungsinya dan memiliki tujuan sendiri dalam bagian kerjanya yang dapat menopang tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.

d. Kepemimpinan
Perlu diketahui bahwa manusia yang masuk dan turut serta menjadi anggota organisasi dan ikut kerjasama dalam perusahaan akan selalu memiliki tujuan/kepentingan pribadi masing-masing. Tujuan pribadi tersebut apabila sejalan dengan tujuan perusahaan atau tujuan organisasi tentu saja tidak menjadi permasalahan, akan tetapi sering kali atau bahkan pada umumnya kepentingan individu justru bertentangan atau paling tidak, tidak sejalan dengan tujuan bersama/perusahaan/organisasi.
Agar kepentingan pribadi dapat diatur, diarahkan agar seiring dengan kepentingan bersama maka perlu dicari jalan untuk mempengaruhi bawahan,. Daya upaya untuk mempengaruhi, menambah pengaruh pada pengikut, anggota kelompok organisasi/sumber daya manusia dalam organisasi agar dapat merealisasikan tujuan yang telah ditentukan tersebut dinamakan kepemimpinan (leadership)

e. Manajemen
Dalam suatu upaya pencapaian tujuan yang lebih besar, maka perusahaan/organisasi tidak cukup dengan adanya kerjasama dari masing-masing individu saja, melainkan dipetlukan pula sumber daya yang lain yang cukup baik dan cukup memadai. Oleh sebab itu perlu diatur penggunaan/pengelolaan sumber-sumber yang ada. Ilmu yang mempelajari tentang upaya untuk memanfaatkan atau mengelola dan menggunakan seluruh sumber daya atau factor-faktor produksi seperti modal/dana serta mesin-mesin/alat perlengkapan lainnya, factor sumber daya manusia, factor sumber daya alam secara efektif dan efisien dinamakan manajemen.

10.6. KETRAMPILAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN
Secara garis besar terdapat tiga tingkatan dalam suatu organisasi baik organisasi itu kecil, menengah dan terutama organisasi yang sudah besar. Ketiga tingkatan itu adalah manajemen tingkat atas (Top Manajer), manajemen tingkat menengah (Middle Manajer) dan manajemen tingkat bawah (Low Manajer).
Seorang manajer yang pada saat ini menduduki jabatan sebagai manajer tingkat bawah atau Low Manajer akan selalu berusaha agar secepatnya dapat naik jenjang manajerialnya dan kemudian menjadi manajer tingkat menengah. Begitu pula manajer tingkat menengah akan selalu berusaha pula untuk menaiki jabatan yang lebih tinggi yaitu manajer tingkat atas (Top Manajer). Disamping itu perlu diperhatikan pula bahwa seorang Top Manajer pada sutu jabatan atau organisasi tertentu, nilai dihubungkan dengan organisasi yang lebih besar atau lebih luas, maka dia mungkin hanya dapat berada pada posisi manajer tingkat menengah atau bahkan manajer tingkat bawah.
Masing-masing tingkatan manajerial tersebut, baik tingkat atas, tengah dan bawah perlu mempunyai bekal ketrampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya masing-masing dalam posisi yang berbeda. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga macam ketrampilan yaitu :
1. Ketrampilan Konsepsional
2. Ketrampilan Kemanusiaan
3. Ketrampilan Teknis

10.7. CIRI-CIRI MANAJEMEN YANG PROFESIONAL
Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi senang, bahagia serta bangga. Kesengangan, kebahagiaan dan kebanggaan haruslah diciptakan terhadap kedua belah pihak, baik pihak yang dilayani maupun pihak yang melayani yaitu manajer itu sendiri. Pihak yang dilayani yaitu para knsumen atau masyarakat yang mnggunakan produk yang ditawarkan mereka. Apabila kedua belah pihak tersebut dapat merasa senang, bahagia serta banggga maka disitulah letak profesionalisme dari seorang manajer dalam menjalankan tugasnya. Ketiga unsure tersebut merupakan ciri atau sifat utama dari seorang manajer yang professional yaitu apabila dapat menciptakan suasana sebagai berikut yaitu :
1. Senang (Puas)
2. Bhagia
3. Bangga
Ciri-ciri manajer yang tidak professional adalah yang akanmenciptakan suasana di kedua belah pihak baik pihak yang melayani maupun yang dilayani merasakan suasana yang mengecewakan, meyedihkan atau menderita dan memalukan.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | CAH MANAGEMENT | TITISAN SAMUDERA
Copyright © 2011. MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by SAMUDERA
Proudly powered by Blogger